Tidak mengenal pagi, siang, sore, dan malam hari
Kau bunga kusiram sepanjang waktu
Bukan untuk menyegarkanmu
Tapi memberimu kehidupan
Bukan untuk menumbuhkanmu
Tapi mengambilkanku kehidupan
Tidak mengenal pagi, siang, sore, dan malam hari
Kau bunga kusiram sepanjang waktu
Bukan untuk menyegarkanmu
Tapi memberimu kehidupan
Agar kelopakmu menyambut kelahiran dunia
Agar dikau menjadi peneduh panas mentari
Agar dikau menyambut senyum rembulan
Agar dikau menjadi saksi kematian semesta
Tidak mengenal pagi, siang, sore, dan malam hari
Kau bunga kusiram sepanjang waktu
Bukan hanya sekedar menyegarkanmu
Tapi setelah kau dipeluk bumi
Karena kedengkian, dusta dan pengkhianatan
Maka dengan hati compang-camping
Diatas pusaramu……
Tetap kusemaikan benihmu sendiri
Agar dikau tumbuh kembali menaungi hati dunia
Sekalipun kutahu pasti tidak mungkin karena besok akan kiamat
Makassar, Juli 2005
No comments:
Post a Comment