Dalam gelegar lautan ruhku
kutatap wajahmu
mutiara ombak gembira
meliuk berirama
mainkan arus dan gelombang
melayangkan deburan
Kusimak ceracaumu mutiara ombak
mengalir bersama teduhnya lautan
mengalun dengan semilir bayu
gemericik syahdu
Gelombang kehidupan
tidak kau lawan
tapi ajak berdamai
Taufan hayat
tidak kau tantang
tapi mainkan diplomasi
Diatas deburan ombak
hembusan dingin angin laut
dengan senyum terkulum
tsunami dan elnino kau bujuk
Deras kotoran arus
tidak kau muak
melainkan mengusap
membasuh gelombangmu
bisikkan tausiah
hingga bersih hati
jiwa-ragaku
Kadang kau sedih
mengurai kepedihan gelombang
lantaran sampah, kotoran
tidak tertampung samudramu;
tersayat qalbumu,
terlukai jiwamu
tertunduk kepalamu
tergoncang jazadmu
menahan murka
tapi tausiahmu kuwasiatkan
kau ukir kembali senyum
diwajahmu
Bila kau tiada
laut menangis dan bersedih
camar mengirimkan do’a keselamatan
lumba-lumba bermunajat senantiasa
tsunami memukul dan menghempas
elnino meradang dan menjungkal
demi keselamatanmu
Bila kau ada
badai mengulum senyum
terukir dipentas wajah
berkat tausiahmu
Demi ketentraman
ombakmu
lautmu
arusmu
dengan tausiahmu
agar bersih hati
jiwa-ragaku
Kutatap mutiara ombak
dalam gelegar lautan ruhku
Kalibata, 14 Mei 2007
No comments:
Post a Comment