Untuk Azwar, Syafei, Annas. Lukman, Nugroho, Natiq, Yanti, Wida dll
Ternyata bukan dua kilo
Hanya karena tertipu
Hanya karena ketidaktahuan
Kita semua berlompatan, tidak solid
Ternyata salah tuju, salah henti, salah perhitungan
Kutanya Azwar
“Berapa kilo lagi dari sini?”
Dengan ringan dan sederhana dia mengangkat kedua jarinya
“Hanya dua kilo”
“Ayo jalan, ayo jalan!”
Semua bengong tidak percaya
Kutegaskan lagi sambil mengangkat dua jariku
“Hanya dua kilo tidak cukup setengah jam”
Aku melesat kedepan
Disusul Azwar dan Annas
Yang lainnya lebih cepat angannya
Terseok-seok di belakang malam
Dengan penuh sipu malu
Dalam selimut malam tatapan Dieng yang haru
Dengan parau ia menggoda
“Kenapa lari-lari diwaktu malam? Olahraga ya?”
Dengan hati tertunduk kujawab
“salah tuju, salah henti, salah perhitungan”
Kubisikkan kepadanya
“Tolong ini rahasia kita, jangan bilang-bilang pada rembulan”
]“Nanti teman-temanku jadi malu”
“Yang terseok-seok di jalan malam ini”
Ternyata, bukan dua kilo Azwar!
Ringan dan sederhana diucap
Tapi begitu jauh dijalani
Lebih dari empat kilo, mendaki lagi
Besoknya aku dimarahi Natiq
“Tadi malam, memang kuat jalan, bersemangat tapi tidak solider”
“teman-teman semua ditinggalkan, bagaimana kalo ada bahaya?”
Kujawab,” aku tetap solider di depan”
“Di depan ku menanti gugah kalian dengan semangat soliderku”
Ternyata bukan dua kilo Azwar
Bukan siapa-siapa yang salah
salah tuju, salah henti, salah perhitungan
Membuat kita jalan malam-malam
1 comment:
Tambahkan puisinya pak! Semoga............
Post a Comment