Sahabat, belajarlah dari Matahari, yang senantiasa memancarkan cahayanya. Bulan yang menaungi dan memberikan keteduhan. Bintang yang senantiasa memberikan petunjuk. Air yang mengalir ke tempat rendah secara adil dan merata. Angin yang penuh kharisma dan menelusup ke mana-mana. Api yang lembut dan tanpa pandang bulu. Tanah yang tawadhu dan penuh istiqamah.
Monday, April 23, 2007
KEMATIAN KUPU-KUPU
Angin kencang meniupkan dendam
Halilintar maut sedang berdendang
Menghempas dendam malam-malam
Sihijau hitam tersungkur dalam kelam
Angin kencang menghembuskan dendam
Angin topan mendendam malam
Mematahkan sayap kupu-kupu malang
Meneteslah airmatanya di tengah jalan
Angin kencang meniupkan dendam
Badai mengamuk dengan garang
Kupu-kupu hijau hitam patah arang
Badannya remuk redam
Kupu-kupu hijau hitam
Bergelayut dengan kematian
Napasnya tinggal senin kamis
Disaat dendang alam, dendam malam
Hatiku tertusuk paku berkarat
Dalam sayang telapak tanganku
Ia bergelayut dengan kematian
Pejaten Timur, 21 April 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment